LEMBAGA PELATIHAN KERJA (LPK) JALINAN MASYARAKAT LIMUSNUNGGAL (JAMAL) Didirikan Atas Dasar Keprihatinan Banyaknya Pemuda/i Yang Tidak Memiliki Skill Sebagai Bekal Untuk Menghadapi Era Globalisasi Untuk Warga Kabupaten Bogor, Khususnya Kecamatan Cileungsi. Dana Segala Sarana Dan Kegiatan Berasal Dari Swadaya Dan Bantuan Pemerintah Desa Limusnunggal.

Monday, July 27, 2020

Salah Satu Contoh Mayoritas Di Kendalikan Minoritas. Islam Terbanyak Kalah Dan Lemah.

Salahsatu Peserta Pelatihan. 
Ketika saya bertanya kenapa disaat pelatihan anak usia 18 sampai dengan 24 tahun yang 100% beragama islam, kemudian Mentor atau Tutor nya dua orang beragama Bukan Islam, maka salah satu Dewan Guru Pembimbing menjawab sebagai berikut.

Catatan ini saya Copas dari Obrolan WHATSAPP GRUP Enumerator yang disaksikan oleh semua Panitia Pelaksana.

[14/5/2018 16.02] Hikmah Chilfund 2018: Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Halo, Kang Jamal dan Kang Asep. Saya Hikmah, Project Coordinator ENERGY 2.Terima kasih banyak atas pertanyaannya. Maaf terlambat menjawab karena tadi malam sibuk di perjalanan pulang dan pagi ini ada beberapa hal yang harus saya urus di kantor.

Saya akan menjawab sebagai Project Coordinator.

Terkait Mas Nugie dan Mbak Susi. Mereka ini adalah tim dari Migunani, mitra kerja profesional ChildFund yang sudah sangat sering membantu kami mengelola proyek anak muda. Track record mereka sangat baik dan sejauh ini anak muda yang kami bina melalui kerjasama dengan Migunanih hasilnya sangat positif di 16 mitra regular kami, baik itu di Jawa, Sumatera maupun Nusa Tenggara.

Dalam memilih mitra proyek yang kami garisbawahi adalah profesionalitas dan pengalaman, bukan suku, ras atau agama. Karena ChildFund sendiri adalah lembaga profesional, bukan institusi keagamaan. Kami juga melakukan pengawasan ketat dan langsung terhadap materi dan konten yang mereka sampaikan. Kebetulan saya, Mas Ato, Mas Rudy dan Mbak Jepi yang ada dalam tim proyek ini beragama Islam.

Kalau teman-teman hadir dalam pelatihan dan memerhatikan bagaimana Mas Nugie dan Mbak Susi coaching peserta persatu dalam membuat rencana kerja atau bisnis, teman-teman akan paham mengapa mereka kami pilih.

[14/5/2018 16.06] Hikmah Chilfund 2018: Secara pribadi, saya juga ingin menyampaikan pendapat saya. Mungkin pengetahuan saya tidak banyak karena hanya lulusan salah satu pesantren alumni Gontor. Tapi segala sesuatu yang saya lakukan biasanya saya konsultasikan dengan kakak perempuan dan kakak ipar saya yang dua-duanya ustadzah dan ustadz lulusan S1 di Al Azhar, Mesir dan S2 di UII, Pakistan dan ahli dalam ilmu hadist dan syariah. Jadi, mudah-mudahan jawaban saya tidak sesat.

Saya selalu ingat hadist yang menyebutkan "Tuntutlah ilmu meski sampai ke negeri Cina." Meski hadist ini dibilang dhaif karena salah satu perawinya lemah, tetapi jelas disebutkan negeri Cina. Kita dianjurkan berguru ke sebuah negeri yang notabene bukan Islam, bukan Kristen, bukan Katolik. Mengapa Rasulullah menyebut Cina? Ngapain disuruh berguru ke orang-orang yang bukan Muslim? Karena mereka memiliki ilmu dan kelebihan yang kita umat Islam tidak miliki.

Di zaman sekarang, kita tidak hanya "berguru" kepada yang bukan Muslim. Lebih dari itu, kita juga memakai produk mereka. Dari pakaian, bahan bangunan, sabun, pasta gigi, bahkan WhatsApp dan HP yang saat ini kita pakai. Jika bukan karena berguru kepada yang bukan Muslim, saat ini kita orang Indonesia tidak akan punya pesawat. Naik haji mungkin kita hanya menggunakan kapal. Beruntunglah Habibie belajar ke Jerman, sebuah negeri yang bukan Muslim sehingga setidaknya kita bisa membuat pesawat. Jadi kalau kita anti berguru dan produk non-Muslim semestinya kita tidak usah menggunakan HP atau bahkan WhatsApp ini. Dan mungkin kita akan sulit mencari nafkah karena perusahaan dan pabrik yang ada di sekitar kita hampir sebagian besar punya non-Muslim.  

Saya juga selalu ingat kisah hijrah pertama sahabat Nabi. Ke mana mereka hijrah? Ke Habasyah atau Ethiopia. Sebuah negeri Kristen dengan raja Kristen. Siapa yang memerintah mereka hijrah? Allah dan Rasulullah. Tidak hanya menyuruh berguru, Rasulullah memercayakan hidup umatnya kepada seorang raja Kristen di negeri yang jauh. Dan Raja ini melindungi umat Islam yang hijrah ke negerinya.

Di lain pihak saya miris setiap ingat kisah Timur Lenk, seorang raja yang mengaku Muslim tapi memberangus kota-kota Islam dan penduduknya.

Saya ingin mengingatkan bahwa tidak semua Muslim baik dan tidak semua non-Muslim jahat.

[14/5/2018 16.07] Hikmah Chilfund 2018: Terakhir saya mau menceritakan kerja saya di sebuah negeri non-Muslim Timor Leste selama 1,5 tahun. Waktu itu saya bekerja di sebuah NGO asing dari Qatar. Kami membantu sekolah dan guru di sana untuk berkembang. Di sini mayoritas Katolik dan saya membawa tim dari Salman ITB yang jelas-jelas yayasan Islam. Saya bersyukur tidak ada penerimaan negatif dengan kehadiran saya dan tim yang agamanya jelas-jelas berbeda. Kalau tidak, habislah saya sendiri di sana. Mereka paham saya dan tim hadir sebagai pekerja kemanusiaan, mewakili sebuah NGO, bukan membawa misi keagamaan. Coba seandainya mereka curiga, mengulik-ulik saya, apalagi mereka sebagian tidak suka dengan orang Indonesia. Alhamdulillah saya dilindungi oleh komunitas yang meski beda keyakinan sangat menghormati dan melindungi kami.

Di Timor Leste saya berhubungan dekat dengan yayasan Muslim terbesar di sana yang mempunyai masjid, sekolah dan tahfidz Quran di masjidnya ( https://hikmahua.wordpress.com/2014/04/27/cahaya-allah-di-dili/ ). Sekolah mereka jelas sekolah Islam, dan yang terbesar di Timor Leste, tapi sebagian guru di sini beragama Katolik. Ada seorang guru Katolik hampir tertembak di kala konflik karena bela-bela ngambil ijazah muridnya yang beragama Islam. Masihkah kita harus memasalahkan seorang guru beragama berbeda?     

Mengapa saya ceritakan ini? Agar kita semua bisa memetik hikmahnya. Marilah kita bersikap bijak, berpikiran terbuka. Buat saya Islam itu sangat toleran, sangat damai, sangat terbuka dan menginspirasi. Dan Allah ciptakan dunia ini penuh keragaman agar kita saling belajar. Kalau keragaman itu jelek pastilah Allah buat semua dunia ini seragam, sesuku, seagama, sepemikiran.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat: 13)

Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dalam penjelasan saya. Kalau ada yang kurang jelas bisa menghubungi saya untuk diskusi.


Kemudian tidak lama dari situ saya langsung menjawab via Grup Juga.
Berikut Jawaban saya:

Terima Kasih Bu Atas Respon Dan Dalilnya.

Pandangan Bodoh Saya Adalah, Ketika Banyak Anak Usia Diantara Umur 18 s/d 24 Tahun Yang Labil Berkumpul Sementara Ada Pembicara Atau Guru Yang Mungkin Saja Memberikan Instruksi Diluar Wawasan Anak Tersebut.

Bicara Almamater, Saya 7 Tahun Di Yayasan Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Tangerang. Tapi Konteks Disini Saya Tidak Mau Membawa Hadist/Dalil Karena Disini Juga Ada Yang Bukan Islam.

Hal Itu Saya Pertanyakan Saja Karena Penasaran, Mengapa Demikian.

Apakah Tidak Ada Yang Beragama Islam Dengan Kemampuan Untuk Menjadi Mentor/Tutor.

Bagi Saya Pribadi Tidak Masalah Ilmu Didapat Dari Siapa Saja, Karena Yang Kita Ambil Manfaat Keilmuannya Bukan Fahamnya.

Satu Lagi Bu, Tentang Menuntut Ilmu Di Negeri Cina Itu Menurut Beberapa Ulama Menyatakan Negeri Syin Itu Syainlendra Atau Wilayah Nusantara Pada Saat Itu.

Saya Yakin Ibu Lebih Cerdas, Pintar Dan Berwawasan Daripada Saya.
Namun, Apakah Tidak Boleh Saya Memperhatikan Kepentingan Adik-adik Saya Di Limusnunggal Yang Unsur Ikut Kegiatan Tersebut Adalah Pemuda Muslim Limusnunggal.

Karena Yang Saya Tahu Juga, Penyebaran Faham Itu Tidak Akan Terang Benderang Atau Secara Terbuka.

Sekali Lagi Saya Ucapkan Terima Kasih Bu Hilda Atas Respon Nya, Semoga Allah Swt Memberikan Hidayah Nya Kepada Kita Semua Dan Kegiatan Energy 2 Dapat Berjalan Sesuai Dengan Apa Yang Kita Harapkan.

Catatan: Semoga teman-teman dapat mengambil hikmahnya bahwa pertemanan bisa dengan siapa saja namun soal keimanan itu urusan kita dengan tuhan dan jangan saling memaksakan.!!
Tulisan Ini Saya Pos Ulang Yah Tepat Hari Ini 27 Juli 2020. Ulang Tahun Saya Ke 33.

No comments:

Post a Comment

Jumlah Kunjungan

close